Tampilkan postingan dengan label karya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label karya. Tampilkan semua postingan

Ingatlah Hari Ini (Bagian 6)

Erick ragu untuk masuk. Ia berjanji untuk datang ke tempat ini berkali-kali. Baru kali ini ia merasa sudah saatnya, berharap orang yang ...

Ingatlah Hari Ini (Bagian 3)

“Oh, ya. Menjawab pertanyaanmu tadi, aku mau bilang, aku tidak pernah pacaran. Orangtuaku melarangku pacaran sampai aku kuliah.” “Kamu ...

Ingatlah Hari Ini (Bagian 2)

Apakah orang mempunyai kesadaran di saat-saat terakhir sebelum dia dilahirkan di dunia? Apakah Tuhan bertanya, “Kamu mau bakat apa? Mau ...

Ingatlah Hari Ini (Bagian 1)

Hidup kadang membosankan. Setiap hari bangun pagi, mandi, berangkat kerja. Sore nanti, pulang, mandi dan makan, melihat TV dan tidur. Mas...

Nina Bobo

“Pa.” Suara gadis itu serak. Matanya menatap pada dinding di sebelah kiri, kemudian memutar pada dinding sebelah kanan. Dinding itu tampa...

Kepada Yang Tersayang

Aku berpendapat bahwa memanggil orang yang sudah meninggal itu sangat terlarang. Alasanku ada dua. Pertama, kita tak akan pernah tahu apa...

Sahabat

Aku benci lihat rumput-rumput ini. Tinggi banget, sih. Padahal baru beberapa waktu lalu aku datang kesini bersama teman-temanku. Aku men...

Mama

“Ma, kenapa Nana tidak punya oma?” Sarah berpaling dari sinetron TV. Sudut matanya melihat suaminya, tetapi Gondo masih asyik mengunyah ...

Pelabuhan Hati (Bagian 9)

Pria itu bergegas berdiri ketika melihat Victor setengah berlari kearahnya. Tetapi sebelum sempat benar-benar tegak, ia menjatuhkan dirin...

Pelabuhan Hati (Bagian 8)

Rommy baru saja membuka pintu dan celingukan memandang ke arah dalam rumah. “Flori sudah pulang?” tanyanya pada pegawainya. Pegawai i...