Aku Tidak Percaya Hantu


Aku tidak percaya hantu. Aku tidak pernah melihatnya. Bagaimana mungkin aku takut pada sesuatu yang tidak bisa aku rasakan. Bagiku, rasa takut pada hantu hanyalah masalah psikologi. Ketika seseorang ingin percaya pada hantu, maka otaknya menghasilkan ilusi seperti yang diinginkannya.
Hari Jum’at malam, aku pulang terlambat dari tempat kerja. Adikku menelepon dan memintaku untuk membawakan makanan untuknya. Adikku sudah menikah dan tinggal di luar kotaku. Suaminya adalah tentara yang sering ditugaskan ke luar negeri sehingga ia lebih sering membeli makanan untuk anak-anaknya daripada memasak sendiri. Tempat kerjaku hanya berjarak lima kilo meter dari tempatnya, sehingga adikku sering memintaku membelikan makanan untuknya.
Saat itu hampir pukul sepuluh, ketika aku merasakan keanehan. Sekelilingku tampak sepi. Di kiri-kananku hanya sawah-sawah dan jarak antar rumah di daerah ini memang berjauhan. Komplek perumahan adikku adalah komplek perumahan baru. Jalan masuk ke pintu gerbangnya mengharuskan melewati jalan segelap ini. Aku paham, inilah alasan dia malas keluar rumah untuk membeli makanan.
Mobilku berjalan pelan-pelan. Aku mengingat-ngingat apakah aku tersesat?Aku sudah sering ke rumah adikku. Rasanya aneh kalau tersesat. Sekarang di sisi-sisiku tampak pohon-pohon flamboyan besar. Aku tidak ingat kalau di jalan ke rumah adikku ada pohon-pohon seperti ini.
Dari kejauhan aku melihat seseorang berdiri. Jaraknya sekitar seratus meter. Tubuhnya menghadap ke arahku. Seiring dengan kecilnya jarakku dan dia, aku menyadari kalau dia adalah wanita. Tangannya melambai-lambai, seperti ingin menghentikan aku.
Aku menghentikan mobil tepat di sampingnya. Wanita itu memohonku agar aku menolong anaknya dengan nada memelas. Aku membuka mobil dan mengikuti arah telunjuknya. Aku terperangah ketika melihat mobil terjungkal di ngarai kecil. Mataku menelusuri bagian depan. Di bagian kemudi ada seorang wanita dengan kepala mendongak. Pecahan-pecahan kaca menancap pada tubuhnya. Tangannya terkulai di samping sabuk pengaman. Aneh, sepertinya aku mengenal wajah wanita ini. Kepalaku melongok bagian belakang. Seorang bayi tampak bergerak-gerak di kursi. Mudah bagiku meraihnya sebab pintu belakang ringsek dan terbuka ke arah luar.
Bayi itu masih hidup dan tak mengalami cedera yang berarti. Kepalaku lantas berputar mencari perempuan tadi. Kemana dia? Kenapa dia tidak mengikutiku? Apakah dia masih berdiri di tempat dia mencegatku karena shock.
Suatu ingatan akan wajah wanita itu membuatku kalut. Sekali lagi aku melihat wanita pengemudi. Sekarang aku yakin, wanita inilah yang mencegatku tadi.

*Sumber gambar: urbanlegends13.files.wordpress.com

Aku Tidak Percaya Hantu Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Good Dreamer

2 komentar: